Related Websites

Jumat, 14 September 2012

Hari Kedua : Cerita Dari Teman Ku

8 September 2012, Sabtu :

Pukul 10:00 : Kutanyakan kabar teman ku via SMS bagaimana keadaannya dan ayahnya. Ia pun membalas SMS dari ku dengan memberikan kabar bahwa ayahnya sudah dipindah ke rumah sakit lain, kali ini di daerah cempaka putih.

Lalu kutawarkan bantuan yang mungkin bisa kulakukan untuknya. Aku menawarkan mengambilkan pakaian untuknya karena ia telah menginap di rumah sakit tersebut sejak Kamis malam. Dan seperti biasa aku selalu turut menyertakan pacar ku untuk ku repoti.

Pukul 13:20 : Aku berangkat dari rumah menuju rumah teman ku di daerah Depok. Di siang hari yang terik itu kebetulan jalanan sungguh amat ramai oleh berbagai kendaraan. Aku yang biasanya akan selalu mengeluh dengan peluh yang mulai membanjiri tubuh,,,,,
bising klakson dari mesin-mesin bermotor, udara yang dipenuhi asap knalpot, kendaraan yang hanya bisa bergerak seadanya, tapi kali itu aku simpan semua keluhan ku.

Pukul 15:00 : Aku baru sampai dirumah temanku, ternyata ibunya yanng berada dirumah telah menyiapkan semua pakaian dan keperluan milik teman ku yang harus ku bawa. Tak sempat aku bercakap banyak dengan ibunya, karena keadaan ibunya saat itu pun sedang tidak baik kondisi fisiknya. Ibunya hanya sedikit memberi informasi tentang keadaan fisik'a yang kemarin juga harus melakukan control ke rumah sakit. Mengucapkan banyak terima kasih kepada ku dan pacar ku. Setelah itu aku langsung izin berpamitan untuk kerumah sakit.

Pukul 16:30 : Akhirmya aku tiba dirumah sakit lagi-lagi dengan jalanan yang masih sama padatnya. Sesampainya disana aku belum bisa masuk karena jam besuk baru dibuka pukul 17:00. Aku memberikan kabar kalau aku telah sampai tapi belum bisa masuk kepada teman ku via SMS. Tadinya aku pikir aku bisa meminta bantuannya agar aku bisa masuk lebih awal dari jam besuk.

Tapi temanku memberikan tahu bahwa ia sedang hari pertama menstruasi dan perutnya pun sakit hingga tidak bisa menjemput ku. Akhirnya sambil menunggu pintu dibuka aku dan pacar membeli minuman untuk datang bulan dan teh manis hangat untuk teman ku.

Pukul 17:10 : Pintu jam besuk telah dibuka, aku dan pacar menyusuri lorong-lorong rumah sakit mencari kamar tempat ayah dari teman ku dirawat. Hingga akhirnya kamipun menemukan kamar yang dimaksud.

Saat aku masuk kedalam ada begitu banyak keluarga dari pasien lain yang juga sedang membesuk, sampai akhirnya aku dapat menemukan teman ku. Jujur aku kaget melihat bibirnya yang terlihat pucat, matanya yang mulai "celong", walaupun masih ada sedikit semburat merah di pipinya.

Aku mulai menanyakan kabarnya dan ayahnya, diselingi dengan obrolan-obrolan ringan lainnya. Ia masih bisa tertawa ringan saat itu saat kita menceritakan tentang kekonyolan.

Pukul 18:30 : Salah seorang teman ku yang lain datang bersama suaminya. Kami berempat pun menemani teman ku yang sedang mengurus ayahnya sembari ia bolak-balik, entah ke ruang rawat atau membuatkan susu untuk ayahnya.

Pukul 19:20 : Aku, pacar, teman ku yang datang bersama suaminya berbincang-bincang santai sembari saling menggoda. Entah mengapa tiba-tiba aku merasa aku ingin meninggalkan obrolan dengan pacar dan teman ku beserta suaminya. Aku memilih untuk mengobrol dengan teman ku setelah selesai mengurus kebutuhan ayahnya. Tetap obrolan ringan yang aku dan teman ku bicarakan, hingga tiba-tiba aku melihat matanya berkaca-kaca dan tak lama kemudiang air menetes dari kedua matanya. Sempat aku tanya ada apa, tapi tiba-tiba dy sadar bahwa pacar ku, teman ku dan suaminya telah berhenti mengbrol dan memperhatikannya.
Iapun buru-buru mengelap matanya dan berkata tidak ada apa-apa.

Aku masih tetap mengajaknya berbicara pelan-pelan karena mungkin ada yang ingin ia sampaikan. Tapi ia tidak menyampaikan apapun

Pukul 20:30 : Security rumah sakit mulai mengusir para pembesuk yang belum pulang juga. Kami berempat pun berpamitan kepada teman ku.

Pukul 22:30 : Aku menanyakan teman ku apakah keesokan harinya ia ingin aku temani?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar