Related Websites

Rabu, 12 September 2012

Hari Pertama : Cerita Dari Teman Ku

Ini adalah sedikit kisah kecil dari seorang sahabat ku. Dikala ayahnya terkulai lemas di rumah sakit dikarenakan penyakit yang berat.

2 September 2012, Minggu :

Pukul 08:00 : aku mendapat kabar dari salah seorang teman ku yang lain bahwa salah seorang ayah dari sahabat ku sedang dirawat dirumah sakit. Ku tanyakan langung kabar itu kepada teman ku yang bersangkutan, dan ia pun membalas SMS dari ku yang isinya adalah meng-iyakan bahwa ayahnya sedang dirawat di sebuah rumah sakit di daerah pasar rebo, jakarta timur.

Pukul 12:00 : ku ceritakan kabar itu kepada pacar ku dan memintanya untuk menemani ku menengok ayah dari teman ku di rumah sakit, dan iapun mengiyakan.

Pukul 16:00 : aku berangkat dari rumah, ku sempatkan untuk membeli beberapa buah dan roti sebelum sampai di rumah sakit,,,,,
karena jarak rumah dan rumah sakit yang tidak terlalu jauh pukul 16:30 aku sampai dirumah sakit. Jam besuk baru di buka jam 17:00. Akupun berbincang-bincang bertiga dengan teman dan pacar ku diruang tunggu. Kala itu aku masih melihat semburat merah di pipinya.

Pukul 17:00 : akhirnya aku dapat masuk keruang rawat dimana ayahnya dirawat. Aku belum pernah bertemu dengan ayanhnya sebelumnya, dari cerita yang pernah aku dengar aku selalu membayangkan sosok ayahnya adalah ayah yang galak, keras, tapi setelah aku bertemu dengan ayahnya, ternyata yang kulihat dari mata ayahnya adalah sosok yang lembut, walaupun mungkin dalam keadaan sehat mungkin beliau akan lebih terlihat tegas.

Beberapa kali aku menemani temanku hilir mudik didalam rumah sakit untuk mengurus obat untuk ayahnya. Dan dengan birokrasi dari rumah sakit yang menurut ku tidak bagus sangat amat cukup membuat ku aku apalagi teman ku kewalahan. Sampai kami pun harus mencari obat untuk ayahnya di apotek luar rumah sakit dengan alasan obat yang ada di apotik di rumah sakit terebut sedang kosong, sedangkan keadaan ayahnya mulai merasakan sakit. Sembari aku dan teman ku hilir mudik untuk mengurus obat, pacar ku pun menemani ayah dari teman ku, memijitnya, mengajaknya mengobrol.

Sekembalinya aku dan teman ku dari mengurus obat, kulihat ayahnya sedikit tersenyum dengan memuji pijitan dari pacar ku, aku ingat beliau bilang "iya, ini bisa mijit ternyata". Sempat pula beliau beberapa kali ke kamar mandi untuk muntah, katanya eneg.

Pukul 18:00 : Adik dan ibu dari teman ku datang. Berhubung maghrib aku, pacar, dan teman ku izin sebentar untuk sholat maghrib. Sekembalinya dari sholat maghrib, tak lama aku dan pacar berpamitan, karena takut mengganggu istirahat dari ayah teman ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar